BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
adalah makhluk sosial dan saling bergantung terhadap setiap individu. Manusia
tidak pernah terlepas dari proses interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Karena, pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian. Bahkan
sampai manusia tersebut meninggal dunia, dia tetap membutuhkan individu lainnya
untuk membantu dalam proses pemakamannya.
Salah
satu wadah bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam mencapai
kesejahteraan adalah melalui kelompok. Di dalam kelompok, setiap individu akan
menemukan tujuan dari kelompok tersebut. Individu dapat menyampaikan setiap
aspirasinya yang kemudian akan didiskusikan oleh kelompok tersebut.
Manusia
membutuhkan kelompok karena pada dasarnya manusia menemukan kedewasaannya di
dalam sebuah kelompok. Manusia menghabiskan hidupnya di dalam sebuah kelompok.
Terbukti bahwa segala aktivitas, pekerjaan dan kegiatan sehari-hari tidak pernah
luput dari peran kelompok.
Di
dalam sebuah kelompok, seringkali terjadi perubahan dan pergerakan. Perubahan
ini sering ditandai oleh beberapa faktor yang akan diulas pada ringkasan ilmiah
ini. Menurut Rasyid Kalu (2008), Perubahan
dan perkembangan dalam suatu kelompok terjadi akibat
proses formasi ataupun reformasi dari
pola-pola di dalam kelompok tersebut
serta adanya pengaruh dari luar.
Apabila salah satu unsur dari sebuah
organ mengalami gangguan atau
perubahan, maka akan membawa perubahan pada
unsur-unsur lainnya. Sehingga
berakibat terjadinya perubahan pada sistem atau kelompok secara
keseluruhan.
A. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat penulis simpulkan adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana proses dan dinamika kelompok?
2. Bagaimana pentingnya dinamika kelompok?
3. Apakah faktor pendorong terjadinya
dinamika kelompok?
B. Tujuan
Tujuan
yang hendak dicapai dalam ringkasan ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses dan dinamika
kelompok.
2. Untuk mengetahui pentingnya dinamika
kelompok.
3. Untuk mengetahui faktor pendorong
terjadinya dinamika kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Dinamika Kelompok
Dinamika
dapat diartikan sebagai keadaan yang selalu berubah-ubah. Sedangkan kelompok adalah
sekumpulan orang yang memiliki tujuan dan kepentingan bersama. Dinamika kelompok
adalah suatu keadaan ketika sebuah kelompok mengalami pergerakan, perkembangan dan
proses adaptasi terhadap keadaan yang selalu berubah.
Kelompok
mengalami dinamika karena kelompok bersifat dinamis. Kelompok selalu berubah dan
tidak statis. Ada kelompok yang perubahannya cepat dan ada juga dengan perubahan
yang lambat.
Dinamika kelompok
merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam kelompok atau
ilmu yang mempelajari tenaga-tenaga yang bekerja dalam kelompok, mencari penyebabnya,
dan apa akibatnya terhadap individu maupun kelompok. (Andi Mascunra A, 2009). Dinamika
kelompok, dalam pengertian ini, merupakan cabang dari pengetahuan atau
spesialisasi intelektual. Peduli dengan perilaku manusia dan hubungan sosial,
dapat berada dalam ilmu-ilmu sosial. Namun hal itu tidak dapat diidentifikasi
dengan mudah sebagai sub bagian dari salah satu disiplin ilmu tradisional. (Dorwin Cartwright, et al.2000)
B. Proses Pembentukan
dan Dinamika
Kelompok
Proses pembentukan kelompok ini dimulai dari persepsi atau perasaan yang sama pada tiap-tiap individu. Kemudian timbul sebuah motivasi
dengan melakukan pendekatan untuk mencapai tujuan melalui interaksi antar
individu. Dari interaksi inilah akan terbentuk sebuah kelompok. Di dalam sebuah
kelompok selalu ada konflik yang menyebabkan perpecahan. Namun setiap individu
telah menyadari bahwa tujuan kelompok lebih penting. Maka terjadi sebuah
penyesuaian yang kemudian terjadi sebuah perubahan dalam kelompok.
Dikarenakan pada kodratnya keragaman bangsa Indonesia ini
merupakan potensi kekompakan dan berpotensi kerja sama berasaskan kekompakan
maka strategi pembentukan tim dalam suatu organisasi itu sudah sesuai (Hadipranata,
1995). Masyarakat di Indonesia adalah masyarakat yang berkelompok seperti
halnya masyarakat timur pada umumnya. Oleh karena itu pendekatan yang paling
efektif adalah pendekatan komunal dan bukan individual, pendekatan
grup/kelompok, dan bukan individu pribadi (Hadipranata, 1995).
![]() |
Sumber :Winamart.
Skema di atas menunjukkan tentang bagaimana sebuah kelompok terbentuk dan bagaimana siklus yang terjadi dalam sebuah kelompok. Setiap perpecahan pasti ada penyesuaian, karena jika tidak terjadi penyesuaian maka dapat dikatakan bahwa dalam kelompok tersebut tidak ada lagi keserasian, perbedaan pendapat dan tidak tercipta kekompakan akibat perbedaan pola hidup. Akhirnya terjadi pembubaran kelompok yang disebut
Disolusi.
Menurut Unang Yunasaf, dkk (2008), Dinamika
kelompok ini diukur dengan cara mengetahui jumlah skor dari tujuh komponen
indikatornya, yang meliputi: (1) kepemimpinan ketua kelompok, (2) tujuan
kelompok, (3) struktur kelompok,(4) fungsi tugas kelompok, (5) pembinaan dan pemeliharaan
kelompok, (6) kekompakan kelompok, dan (7) suasana kelompok, (8) tekanan
kelompok, dan (9) efektivitas kelompok.
Di dalam dinamika
kelompok, mungkin terjadi antagonisme antar kelompok. Apabila terjadi peristiwa
tersebut, secara hipotesis prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Bila dua kelompok bersaing, maka akan
timbul stereotip.
2. Kontak antara kedua
kelompok yang
bermusuhan tidak akan mengurangi sikap
tindak bermusuhan tersebut.
3. Tujuan yang
harus dicapai dengan
kerjasama akan dapat
menetralkan sikap tindak
bermusuhan.
4.
Di dalam kerja sama
mencapai tujuan. Stereotip yang semula negatif menjadi positif. (Soerjono
Soekanto, 2012:147-148)
C.
Pentingnya Dinamika
Kelompok
Manusia
adalah makhluk yang bermasyarakat, ia akan selalu membutuhkan dan dibutuhkan oleh
sesamanya. Dalam suatu kehidupan, manusia membentuk suatu kelompok tertentu
yang merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan unik sifatnya. Sebagai
suatu sistem, masyarakat terdiri dari sub-sub sistem yang saling interaktif.
Setiap sub sistem dengan peranannya dapat dipandang mutlak adanya, oleh karena
hakikat kesatuan itu sesungguhnya merupakan sesuatu yang terpecah-pecah dan
terbagi-bagi, namun keberadaannya saling mengokohkan satu sama lain. (Utang
Suwaryo, 2010).
Suatu
kelompok juga dapat meningkatkan kepercayaan diri sesama individu di dalam
kelompok. Menurut Rita Sinthia, Kepercayaan
diri sebagai bagian dari penerimaan sosial, seseorang yang memiliki kepercayaan
diri akan lebih yakin untuk melakukan sesuatu atau masuk dalam suatu
lingkungan, walaupun lingkungan tersebut baru sama sekali.
Setiap kelompok pasti mengalami perubahan, dari yang
buruk menjadi baik, pasif menjadi aktif, atau apatis menjadi peduli. Bahkan
kelompok dapat berubah sebaliknya.
Alasan bahwa dinamika kelompok sangatlah penting, karena:
1. Kelompok tidak akan berkembang ketika
tidak terjadi perubahan.
2. Individu dalam kelompok cenderung
menjadi pasif dan terbelakang apabila tidak terjadi sebuah kedinamisan.
3. Akan timbul ketidak pedulian terhadap
sesama individu di dalam kelompok, dikarenakan keadaan kelompok yang statis.
4. Kelompok yang statis akan menyebabkan
kebosanan sesama individu di dalam kelompok tersebut.
5. Dinamika kelompok merupakan sesuatu hal
yang lumrah terjadi pada setiap kelompok, karena tidak selamanya suatu kelompok
berada pada keadaan harmonis dan disharmonis.
D. Faktor Pendorong
Dinamika Kelompok
Di dalam sebuah kelompok terdapat beberapa faktor
pendorong dari dalam maupun dari luar sebagai bentuk dari dinamika kelompok
tersebut. Faktor-faktor pendorong dinamika kelompok adalah sebagai berikut:
1.
Faktor pendorong dari luar
·
Perubahan situasi sosial
Perubahan
sosial merupakan proses perkembangan unsur sosio, budaya dari waktu ke waktu
yang membawa perbedaan yang berarti dalam struktur dan fungsi masyarakat dibandingkan
dengan keadaan sebelumnya. Hal ini terjadi sebagai akibat dari suatu perubahan
yang datang, baik dari kemajuan berpikir manusia maupun dari perubahan
lingkungan dan teknologi. (Utang Suwaryo, 2010). Misalnya perubahan norma yang
mengakibatkan sebuah kelompok harus melakukan penyesuaian diri.
·
Perubahan situasi ekonomi
Berubahnya
suatu kondisi suatu masyarakat atau kelompok dalam hal ekonomi seperti harga
sembako yang fluktuatif.
·
Perubahan situasi politik
Berubahnya
suatu kondisi suatu masyarakat atau kelompok dalam hal politik seperti
pergantian ketua RT. Menurut Soekanto, Ada pula kelompok-kelompok sosial yang
mengalami kegoncangan-kegoncangan apabila ditinggalkan salah seorang
anggotanya, apalagi kalau anggota yang bersangkutan mempunyai kedudukan
penting, misalnya dalam suatu keluarga.
2.
Faktor pendorong dari dalam
·
Adanya konflik antar individu dalam kelompok
Konflik
adalah bentuk sosialisasi dalam masyarakat dengan asumsi bahwa tidak ada
kelompok yang selalu dalam keadaan harmoni dan disharmoni, atau selalu terdapat
faktor-faktor postif dan negative yang membangun relasi kelompok. Pada derajat
tertentu konflik sangat esensial dalam membentuk kelompok dan mempertahankan
eksistensi kelompok. (Astrid S dan Sunarto, 1998).
·
Adanya
perbedaan kepentingan
Dalam
kasus ini, individu dalam suatu kelompok bisa jadi melupakan tujuan utama dari
kelompok tersebut. Kondisi yang seperti ini dapat mengakibatkan salah satu
anggota kelompok yang berbeda kepentingan berusaha untuk memisahkan diri dan
membuat kedudukan kelompok menjadi terancam.
·
Adanya
perbedaan paham
Perbedaan
paham sangat rawan dan dapat mempengaruhi kelompok secara keseluruhan. Misalnya
perbedaan paham tentang agama yang dianut oleh masing-masing individu.
Terdapat faktor social loafing
(yaitu berkurangnya usaha individu dalam kelompok untuk mencapai tujuan
kelompok), respon dominan tanpa dikritisi, free riding (yaitu berkurangnya
usaha individu dalam menyelesikan tugas kelompok karena individu itu tahu bahwa
anggota kelompok lain akan menggantikannya mengerjakan tugas), hilangnya
motivasi akibat perasaan tidak adil dalam kelompok, groupthink (yaitu
kecenderungan setiap anggota untuk menyetujui hasil keputusan padahal keputusan
cenderung tidak efektif), dan lain-lain. (Diah Nurayu K dkk, 2013)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok
merupakan sarana untuk seluruh manusia dalam mengembangkan pola pikir, hidup
dan sebagainya. Kelompok juga sebagai sarana bagi manusia untuk bersosialisasi
dan berinteraksi dengan manusia yang lain. Akan tetapi, di dalam sebuah
kelompok juga terdapat perubahan-perubahan sebagai proses untuk menuju ke arah
yang lebih baik. Perubahan inilah yang disebut dengan Dinamika kelompok. Karena
pada dasarnya, kelompok sosial merupakan kelompok yang dinamis yang selalu
berkembang, dan bukan statis.
B. Saran
Kelompok sangat penting demi kelangsungan hidup
manusia, karena tanpa kelompok mustahil manusia dapat bertahan hidup. Dalam
ringkasan ilmiah ini, saya menyadari bahwa sangat banyak kesalahan yang dapat
dijumpai dalam tulisan ini. Tidak ada manusia yang sempurna, karena sejatinya
kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
DAFTAR PUSTAKA
Amir,
Andi M. 2009. Penerapan Dinamika Kelompok.
Jurnal Academica. Vol.1
(1):
120-130.
Bachroni,
M. 2011. Pelatihan Pembentukan Tim untuk Meningkatkan
Kohesivitas Tim pada Kopertis V Yogyakarta. Jurnal Psikologi. Vol.38(1):
40-51.
Cartwright, Dorwin., Zande, Alvin.
2000. Origins of
Group Dynamics.
A Research and Applications Journal.
Vol.3(2):40-55.
Kalu,
Abdul R. 2008. Dinamika Kelompok Tani
Kegiatan Rehabilitasi Hutan Dan
Lahan
Di Desa Bulue Kabupaten Soppeng. Jurnal Hutan dan
Masyarakat.
Vol.3(1): 55-64.
Kusumawardani,
Diah N. dkk. 2013. Pengaruh Group Size Terhadap
Pengambilan Keputusan Kelompok. Humanitas. Vol.10 (2): 87-100.
Shintia,
Rita. 2011. Hubungan Antara Penerimaan
Sosial Kelompok Kelas
Dengan
Kepercayaan Diri Pada Siswa Kelas I SLTP XXX Jakarta.
Jurnal
Kependidikan Triadik. Vol.14(1): 37-44.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Susanto, Astrid S. dkk. 1998. Masyarakat Indonesia Memasuki Abad Ke
Duapuluh Satu.
Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Suwaryo, Utang. 2010. Perubahan Sosial Dan Dinamika Pemerintahan.
Governance.
Vol.1(1): 21-31.
Yunasaf, Unang. 2008. Peran Kelompok Peternak Dalam Mengembangkan
Keberdayaan Peternak Sapi Perah. Jurnal Penyuluhan. Vol.4(2): 109-115.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar