Pages

Translate

Minggu, 19 Mei 2013

“CINTA SUCI ZAHRANA”

Sumber : Habiburrohman El-Shirazy "Cinta Suci Zahrana"
Tugas Bahasa Inggris Membuat sinopsys novel dari Guru kami : Reny Windi Astuti
Karya : Misbah  Husolli




            Zahrana adalah anak semata wayang dari Pak Munajat dan Bu Nuriyah. Hari ini dia akan berangkat ke Beijing tepatnya ke Tsinghua University. Ia di undang ke Beijing untuk menerima penghargaan atas karyanya di bidang arsitektur. Ia memiliki cita-cita yang sangat tinggi untuk bisa menjadi anak bangsa yang berkualitas. Hujan saat itu mulai reda, Ia akan segera berangkat.
Kemudian dia jadi ingat kepada ayah dan ibunya bahwa sebenarnya mereka bersikap tidak enak kepadanya sebelum dia berangkat tadi sore. Rana sangat keras kepala, bersikeras agar tidak menikah dulu sampai lulus S3. Tiga tahun di SMA, dia selesaikan dengan baik dan mendapat nilai tertinggi. Dia ingin melanjutkan kuliah ke Fakultas Kedokteran. Berbagai macam beasiswa telah ia raih. Rana melanjutkan kuliah di UGM dan Universitas Swasta di Jogjakarta. Ia mengambil dua fakultas sekaligus, yaitu Arsitek dan Teknik Sipil. Itu berarti ia harus meninggalkan orangtuanya di Perumahan Klipang Asri, Semarang.
Setelah dirinya berhasil wisuda, Rana sangat bangga karena dia dilamar oleh Universitas Mangunkarsa Semarang menjadi dosen, malah bukan dia yang melamar. Rana memiliki seorang sahabat bernama Lina, dan telah menganggap Lina sebagai kakak kandungnya. Rana teringat ketika sahabatnya itu menawarkan jodoh, Mas Andi namanya. Dirinya menolak dan akhirnya Lina sendiri yang menikah dengan Mas Andi.
Pesawat akan segera berangkat dan sebentar lagi dia akan terbang ke Beijing. Dia gelisah dan menelpon Lina untuk menyampaikan salam kepada orangtuanya agar lebih tenang. Rana tidak menyangka bahwa dirinya di sambut bak putrid kaisar ketika kedatangannya di Tsinghua University. Di sisi lain, sebenarnya Pak Munajat dan Bu Nuriyah tidak merestui tindakan Rana. Mereka menginginkan agar Rana cepat menikah dan lekas punya cucu. Karena umur mereka sudah tua dan kuatir tidak bisa melihat cucunya.
Ketika kepulangannya dari Beijing, Rana mendapat sambutan meriah dari mahasiswa dan Dosen Universitas tempat ia menjadi dosen. Hal yang membuat ia tidak nyaman, bahwa secara tidak langsung Pak Sukarman sering menggoda dirinya. Pak Sukarman adalah Dekan Fakultas Teknik di Universitas Mangunkarsa Semarang. Ia juga mengunjungi sahabatnya, Lina. Dan menceritakan semua pengalamannya selama di Beijing.
Suatu hari ketika ia berdiskusi dengan mahasiswanya, Nina dan Hasan tentang skripsi, tiba-tiba ia mendapat kabar bahwa ia di tunggu Bu Merlin di kantin. Ia mengetahui bahwa Pak Sukarman yang di hatinya ia anggap sebagai pria bejat itu melamar dirinya melalui Bu Merlin yang sangat ia segani. Rana kaget mendengar pernyataan itu. Dia bingung dan resah. Dia menceritakan kepada Lina tentang itu, dan Lina menyarankan bahwa keputusan tetap ada di tangan Lina. Di sisi lain, orangtuanya Pak Munajat dan Bu Nuriyah yang telah semakin tua mendesak agar Zahrana cepat menikah.
Ketika Zahrana menghadiri seminar di Surabaya, Bu Merlin secara diam-diam mendatangi kediaman Zahrana untuk menawarkan lamaran Sukarman kepada orangtuanya. Sukarman yang licik itu memanfaatkan Bu Merlin untuk rencana-rencana yang telah ia atur. Hingga akhirnya ketika kepulangannya dari Surabaya, Rana mendapati di rumahnya banyak opor ayam yang kelihatannya ada acara besar. Ternyata telah di jadwalkan bahwa hari itu jam setengah lima sore, rombongan pihak Sukarman akan melamarnya. Rana memantapkan hati untuk menolaknya secara halus dan kembali mendapatkan kekecewaan dari orangtuanya.
Semenjak penolakan itu, Rana mendapatkan terror dari Sukarman dan memilih diam sebagai senjata ampuhnya. Sukarman marah besar. Akhirnya, Rana mendapatkan saran dari Lina bahwa sebaiknya ia mengundurkan diri dari kampusnya sebelum Sukarman meneror dirinya lebih parah.
Akhirnya ia mengajar di STM Al-Fatah. Dia merasa lebih tenang karena berada di dekat para santri. Sementara itu, dia terus di terror dengan pesan-pesan busuk yang merendahkan dari Sukarman. Nina dan Hasan masih sering berkonsultasi dengan dirinya. Rana meminta bantuan dari Lina agar ikut serta mencarikan jodoh untuk dirinya yang semakin tua. Rana juga meminta bantuan dari Bu Nyai Sa’adah, istri dari pengasuh Pesantren Al-Fatah untuk mencarikan dirinya jodoh. Bu Sa’adah menawarkan kepada Zahrana bahwa ada seorang lelaki yang gagah dan hanya penjual krupuk bernama Rahmad. Zahrana pun menyetujuinya.
Hingga sampai pada hari tunangannya, Zahrana tersentak mendengar kabar bahwa Rahmad mati tertabrak kereta api dan akhirnya Rana mengetahui bahwa ini adalah rencana Sukarman. Rana pingsan dan di bawa ke rumah sakit. Dan lengkap lah penderitaanya, ketika sepulang dari rumah sakit, Pak Munajat meninggal dunia. Saat itu hati Rana benar-benar hancur dan merasa bahwa hidup sudah tidak ada gunanya lagi. Dia ingin mati. Suatu hari ketika ia mengajar di STM Al-Fatah, ia membaca Koran dan tertera sebuah berita bahwa Sukarman mati di bunuh karena berbuat cabul dengan mahasiswanya.
Sore itu ketika pulang dari warung membeli ke gula merah. Dia sedikit terkejut ada sebuah sedan di halaman rumahnya. Setelah ia masuk, ternyata yang datang Bu Zulaikha, ibundanya Hasan. Dia datang menyampaikan pesan dari Hasan, bahwa Hasan akan melamar dirinya. Awalnya ia tidak percaya dan berfikir bahwa Hasan hanya terpaksa. Tetapi setelah bertemu langsung dengan Hasan, dia tulus melamar Zahrana.
Malam itu, pada malam kedua di Bulan suci Ramadhan di lakukan akad nikah. Zahrana menangis, menangis bahagia. Malam itu, benar-benar malam kesaksian Zahrana atas kebesaran yang di berikan Allah kepadanya.
Dua minggu setelah Idul Fitri, Zahrana membaca file kartu nama dan menemukan sebuah nama Prof. Jiang Daohan. Ia teringat bahwa dulu orang itu menawarkan agar kuliah di Fudan University. Hasan, suaminya itu menyetujuinya. Dan satu bulan setelah itu, Zahrana dan Hasan sudah sampai di China. Mereka datang seminggu lebih awal dari yang di jadwalkan oleh Prof. Jiang.
Mereka berbulan madu dan sekaligus berjalan-jalan di tembok raksasa sambil menghirup sejuknya musim semi. Air mata Zahrana menetes, ia merasa bahagia di beri karunia Allah suami yang Shaleh dan sangat menjaga akhlak. Hatinya tiada henti memuji nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sabtu, 18 Mei 2013

Latar Belakang Makalah


Artikel ini dibuat untuk memenuhi persyaratan lomba HMJ Vulcano 26 Mei 2013 dalam membuat Makalah bertemakan Lingkungan Masing-masing peserta.
Karya : Misbah Husolli & Isnaini Pratiwi
tapi saya postingkan hanya Latar Belakang saja, mudah-mudahan bermanfaat. lain kali pasti lengkap.. hehehe


1.1. LATAR BELAKANG
             Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut. Persoalan lingkungan mulai menjadi topik dunia ketika manusia mulai merasakan dampaknya yang semakin meluas yakni terlihat pada banyaknya bencana yang terjadi di muka bumi ini akibat berbagai aktivitas manusia itu sendiri seperti banjir, tanah longsor, pencemaran air akibat limbah industri, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Wisata Alam yang hijau dapat disebut berperan dalam proses perbaikan lingkungan di sekitar kita. Salah satunya ialah Wisata Alam di daerah Probolinggo yaitu Pantai Bentar.
Wisata Pantai Bentar adalah obyek wisata Pantai yang terletak di tepi jalan Surabaya-Banyuwangi, Kecamatan Gending 7 Kilometer dari Kota Probolinggo, ke arah timur. Di sekitar pantai direncanakan akan didirikan sebuah hotel beserta berbagai fasilitas penunjang lainnya yang menjajanjikan seperti yang akan kami bahas pada materi subbab makalah ini. Beberapa tahun terakhir ini, Wisata Pantai Bentar dihadiri oleh Ikan Hiu Tutul yang tergolong langka. Keberadaan Hiu Tutul ini akhirnya menjadi sorotan warga sekitar dan sekejap menjadi ikon baru Wisata Pantai Bentar.
Alasan kami mengangkat topik Pantai Bentar sebagai topik pada paper singkat ini adalah sebagai bahan untuk memperkenalkan kepada khalayak umum tentang berbagai fenomena dan keunikan dari lokasi. Hal inilah yang membuat kami tertarik untuk membahasnya, sehingga mengangkat judul makalah yaitu: “PESONA HIU TUTUL SEBAGAI DAYA TARIK WISATA PANTAI BENTAR”

“BIOGRAFI JOANNE KATHLEEN ROWLING”

Sumber : Indra Ismawan "Kisah Sukses J.K. ROWLING"
Tugas Bahasa Indonesia Membaca Biografi Tokoh dari Guru kami tercinta : Sofia Widiyawati



Add caption


J.K. Rowling (Joanne Kathleen Rowling), seorang wanita seperti yang kita kenal adalah pencipta novel Harry Potter. Nama aslinya adalah Joanne Rowling dan akrab dengan nama panggilan Jo. Ia lahir pada akhir Juli tanggal 31 tahun 1965 di Rumah Sakit Umum Chipping Sodbury, Inggris. Ia adalah anak dari pasangan Peter Rowling dan Ann Rowling yang perekonomiannya cukup mampu. Ayahnya adalah seorang manajer pabrik pesawat terbang, sedangkan ibunya bekerja sebagai Teknisi Laboratorium. Dua tahun setelah kelahiran Jo, orangtuanya melahirkan seorang anak perempuan bernama Dianne Rowling. Di adalah adik perempuan Jo, dia adalah sosok penting yang pertama kali mendapat kesempatan menikmati cerita-cerita yang di tulis Jo. Ketika Jo berumur 6 tahun, dia bercerita tentang kelinci kepada Di. Kelinci ciptaan Jo masa itu bernama Rabbit dan lebah raksasa bernama Miss Bee. Ia bercerita kepada adiknya bahwa suatu hari, Di bermain di kebun dan terperosok ke dalam lubang kelinci. Ternyata kelinci itu ramah bahkan memberi makan Di buah Strawbery oleh keluarga kelinci.
Si kecil Jo sudah menampakkan kelebihannya, yaitu memiliki kemampuan dengan inspirasinya yang luar biasa. Orangtuanya bukannya tak menyadari betapa istimewanya imajinasi anaknya, orangtuanya sering membacakan buku untuknya sejak usia dini. Sebagai anak kecil pada umumnya, Jo melakukan banyak hal lain selain menulis selama masa mudanya. Membaca dan bermain adalah kegiatan favoritnya. Dan hal yang jarang di temui adalah bila orangtuanya tidak melihat batang hidungnya dibalik sebuah buku.
Jo dan keluarganya pindah ke kota kecil di Winterbourne. Orangtuanya memutuskan bahwa mereka membutuhkan rumah yang lebih besar. Jo sangat cepat beradaptasi, disana Jo berteman dengan kakak beradik bernama Ian dan Vikki Potter. Sejak saat itu, Jo jatuh cinta pada nama mereka, “Potter”.  Dan itulah salah satu alasan persahabatan mereka. Pada tahun 1973 di Winterbourne ketika Jo berumur 8 tahun, Jo dan Di membiasakan diri bermain bersama temannya termasuk Ian dan Vikki Potter, mereka senang bermain sihir-sihiran.
Tidak lama setelah Jo berumur 9 tahun, orangtuanya memutuskan untuk pindah lagi ke desa kecil bernama Tutshill dan meninggalkan sahabat-sahabatnya di Winterbourne termasuk Ian dan Vikki Potter. Di Tutshill ada Sungai Wye dan ladang-ladang di sekeliling. Jo dan Di sangat cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Jo adalah anak yang suka bergaul, dan dengan segera berteman dengan anak di lingkungan tempat tinggalnya. Di usianya yang masih sangat muda, Jo telah membaca novel-novel James Bond karya Ian Fleming. Akhirnya dia menemukan novel karya Jane Austen. Jo mengaku bahwa penulis favoritnya adalah Jane Austen.
Jo akhirnya pindah sekolah di Tutshill Primary. Disana Jo memiliki seorang guru bernama Mrs. Morgan. Dia adalah tipe guru yang kaku, tidak suka omong kosong, dia mengajar Matematika yang tampaknya tak cocok bagi Jo. Mrs. Morgan menganggap dia sebagai siswa yang bodoh sehingga  dia di tempatkan di tempat duduk barisan kursi paling kanan di kelas. Jo menyadari posisi duduknya itu adalah barisan anak-anak bodoh. Menjelang akhir semester, Jo berhasil membuktikan pada Mrs. Morgan bahwa dia salah menempatkan Jo di barisan kanan. Jo berhasil mencetak prestasi. Jo mendapatkan kembali kepopulerannya dan mempertahankannya selama di Tutshill dengan tenang. Nilai-nilainya tetap bagus, tapi dia tetap menjadi anak pemalu, dengan sedikit teman dekat. Sedangkan menulis tetap menjadi hasratnya.
Jo berhasil lulus dengan Tutshill dan segera meneruskan ke Sekolah Menengah Wyedean yaitu Wyedean Comprehensive. Dia sedang mengalami masa pubertas, kepercayaan dirinya selama di Tutshill menghilang seketika selama tahun pertamanya di Wyedean. Hal itu membuatnya merasa tidak aman. Kulitnya menjadi berbintik-bintik dan yang lebih buruk dia juga harus memakai kacamata.
Tetapi Jo berhasil menemukan tempatnya di Wyedean. Jo menemukan teman yang sesama pendiam dan tidak terlalu populer tetapi cerdas untuk saling berbagi. Dia masih terus menulis dan akhirnya merasa cukup percaya diri untuk mengambil resiko dengan membacakan beberapa dari ceritanya kepada teman-temannya. Jo suka membuat cerita superhero diman dia dan teman-temannya lah yang menjadi superhero. Suatu hari ada sebuah kejadian memalukan yang mengakibatkan tangannya retak. Peristiwinya terjadi saat dia sedang bermain olahraga yang tidak melibatkan kontak dengan orang lain yaitu Bola Net.
Suatu ketika, Jo yang pendiam terlibat perkelahian dengan anak paling nakal di kelasnya. Anak itu memukul Jo lebih dahulu dan baginya dia harus balas memukulnya. Segera dia kembali menjadi seorang gadis penakut dan selama berminggu-minggu mengintip setiap pojok karena ketakutan kalau dia akan diserang tiba-tiba.
Seiring usianya bertambah, dia mulai menjadi lebih tenang. Hubungan dengan Di tetap dekat. Jo selalu memanfaatkan Di sebagai orang pertama untuk mendengar cerita-cerita yang terus di hasilkan. Di sekolahya dia terpilih menjadi Head Girl. Tugas seorang Head Girl untuk mengajak wanita bangsawan yang berkunjung ke sekolahnya berkeliling. Hal yang ditakutinya sebagai Head Girl adalah berpidato di depan warga sekolah. Jo menyelesaikan pendidikannya di Wyedean dengan penghargaan tertinggi. Para guru meramalkan masa depan cemerlang baginya. Dia tahu, jauh didalam lubuk hatinya, dia memiliki harapan dan cita-citanya sendiri menjadi seorang Penulis.
Jo adalah anak yang berbakti kepada orangtuanya. Dia harus melanjutkan kuliah di Exeter University yang bukan menjadi keinginannya untuk menekuni bahasa Perancis, jurusan yang sama sekali bukan minatnya. Itu atas dasar pilihan orangtuanya. Mereka menginginkan agar Jo kelak menjadi Sekretaris Dwibahasa. Jo telah dewasa, dibandingkan masa-masa penyesuaiannya di Wyedean, ternyata adaptasi Jo di Exeter lebih mulus.
Tahun-tahun Jo di Exeter dapat dianggap produtkif. Jo menemukan bahwa dirinya dapat menguasai bahasa Perancis dengan mudah dan baginya itu sangat melegakan. Disamping itu, dia masih terus menulis dan menulis menuangkan segala imajinasinya. Tapi, hingga saat itu dia tetap kurang percaya diri untuk mengirimkan karya-karyanya ke penerbit. Ketika meminta penilaian dari teman, dia bahkan merendahkan nilai cerita-ceritanya saat ada teman yang menyatakan bahwa cerita-ceritanya bagus.
Jo lulus dari Exeter University. Musim panas tahun 1990 ia berhasil bekerja menjadi Sekretaris Dwibahasa. Dia juga berhasil menguasai bahasa Perancis. Menjadi Sekretaris sangat membosankan, dia tak pernah mendengarkan rapat-rapat. Dia sibuk sendiri dengan mencorat-coret pinggiran kertas tentang cerita-cerita terbarunya yang seharusnya ia harus menulis hasil rapat. Sehingga belakangan dia di pecat. Berbagai macam pekerjaan telah dilakukannya namun sepertinya tidak cocok. Dia tetap pada pendirian bahwa dia ingin menjadi seorang Penulis.
Tetapi Jo tidak akan mengambil resiko untuk mencapai cita-cita tertingginya itu. Jo mencari pekerjaan. Dan lowongan itu ada di Manchester tepatnya Manchester Chamber of Commerce. Dia bekerja disana penuh rutinitas setiap hari menyiapkan surat menyurat yang baginya tidak kreatif. Dia tinggal di London dan harus naik kereta bolak-balik dari Manchester-London.
Suatu hari sewaktu pulang ke London, keretanya tiba-tiba berhenti. Terjadi semacam kerusakan mekanis 4 jam lamanya. Waktu seperti itu sangat menguntungkan bagi Jo, karena akan jadi waktu untuk mengerjakan kesenangan Jo yaitu membaca atau menulis. Dia hanya memandang keluar jendela, memusatkan perhatian pada sekelompok sapi yang sedang merumput. Tentu sapi bukan subyek yang paling membangkitkan inspirasi. Tiba-tiba sketsa laki-laki kurus, kering dan berkaca mata muncul jelas di kepalanya. Gagasan tentang Harry dan sekolah sihir sangat jelas. Jo terpesona dengan penglihatan yang baru saja dia dapatkan. Dia yang senang membuat nama-nama unik kemudian duduk diam dan bermain-main dengan pikirannya tentang karakter, nama-nama lucu dan kemungkinan jalan cerita. Ketika kereta telah memasuki Stasiun King’s Cross, Jo sangat bersemangat dan cepat-cepat pulang untuk menuliskan konsep-konsep awal sebelum terlupakan.
Pandangan dan imajinasi Jo berkembang sangat luas sejak pertama kali bertemu Harry. Berlembar-lembar gagasan tentang cerita Harry Potter yang akan dibuatnya tersimpan dalam sebuah kotak. Jo masih bertahan dengan pekerjaannya di Manchester Chamber of Commerce. Namun musibah demi musibah mulai di derita Jo, ibunya yang menderita Multiple Sclerosis (gangguan tulang belakang yang menyebabkan kelumpuhan) meninggal dunia pada tahun 1990 di usianya yang ke 45. Jo sangat sedih, dia tidak menyangka bahwa penyakit itu begitu cepat merenggut nyawa ibunya. Jo semakin sedih ketika beberapa hari setelah ibunya meninggal, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita bernama Barbarra. Jo merasa sangat bersalah karena dia tidak berada di samping ibunya di saat-saat terakhir. Penyesalan terdalam Jo adalah bahwa dia tidak pernah membiarkan ibunya membaca cerita Harry.
Hidup Jo kacau, meninggalnya sang ibu merupakan pukulan berat baginya. Tidak lama setelah itu Jo kehilangan pekerjaannya di Manchester Chamber of Commerce. Dia baru saja menginjak usia 26 tahun, tetapi hatinya mulai terbagi. Dia memendam perasaan bersalah karena tidak bisa menjadi seperti orang lain, bekerja secara normal, berkeluarga dan hidup bahagia. Di sisi lain, dia masih enggan meninggalkan impiannya sebagai seorang Penulis. Kemudian timbul dalam hatinya bahwa ia ingin sekali menjadi seorang guru.
Pada September 1990, Jo pamit kepada ayah dan adiknya Di untuk pergi ke Oporto, Portugal. Di sana ia menjadi guru bahasa Inggris. Akhirnya, Jo betah juga di Oporto, dia terus melanjutkan cerita Harry, tokoh-tokoh dan karakter lainnya telah ia ciptakan. Kesedihannya selama ini berkurang berkat pertemuannya dengan Harry. Menulis Harry Potter, meski harus menghadapi sekian banyak hambatan dan tantangan, memberi kegembiraan terus menerus bagi Jo. Hal itu berubah ketika Jo mulai Jatuh Cinta. Jo bertemu dengan seorang wartawan televisi terkenal. Dia tampan dan berkulit gelap, namanya Jorge Arantes. Jo mengetahui bahwa Jorge cerdas, sensitif dan tertarik pada Jo. Dalam hitungan bulan pertemuan mereka, Jo dan pacarnya menikah. Dua tahun pertamanya menikah, hubungan mereka berjalan baik. Namun pelan-pelan hubungan ini tambah rumit, karena Jorge yang setiap seharian full kerja dan Jo yang sibuk menulis cerita Harry.
Pada tahun 1992, Jo hamil. Jo berharap kehadiran bayi itu di rumahnya akan membantu memperbaiki hubungan dengan suaminya yang telah memasuki masa-masa lebih sulit. Jorge tidak menunjukkan sikap manis yang dia dapatkan sewaktu pertama bertemu. Sikap Jorge mulai berbeda, Jo sering menangis, dia seringkali tenggelam dalam depresi. Akhirnya  tahun 1993 ia melahirkan bayi mungil yang diberi nama Jessica. Sayangnya, kelahirannya tidak memperbaiki hubungan dengan suaminya. Dalam beberapa minggu setelah itu, Jo dan suaminya resmi bercerai.
Di tengah depresinya, Jo menerima telepon dari Di yang sekarang telah dewasa. Dia menyarankan agar pindah ke Edinburgh, Skotlandia. Perjalanannya ke Edinburgh panjang dan sepi, dia bahagia berada di dekat adiknya meskipun tidak seatap. Beruntung ada seorang bernama Sean yang memberi Jo sejumlah pinjaman sewa “Flat Kumuh”. Jo merasa beruntung dengan adanya atap yang menaungi kepalanya dan anaknya yang baru berusia 3 bulan itu. Tetapi impiannya sekarang menjadi lebih rumit dengan adanya sebuncah kebahagiaan yang tertidur di tempat tidur bayinya, Jessica. Ketika Natal tiba, dia tidak memilik uang untuk membeli hadiah untuk putrinya.
Suatu sore kala turun hujan, Jo mengunjungi Di. Dia mengenang kisah bertahun-tahun silam ketika dimasa kecilnya Jo sering bercerita tentang seekor kelinci kepada Di. Spontan dan antusias, Jo mulai bercerita Harry Potter kepadanya empat bab pertama. Di terhanyut dalam cerita Harry Potter dan memaksa kakaknya untuk menunjukkan tulisannya, Di benar-benar tertawa saat itu.
Respon Di sungguh membesarkan hati Jo yang telah kembali menumbuhkan kepercayaan dirinya. Hari demi hari berlalu, masa-masa itu adalah yang terburuk dalam kehidupannya. Dia miskin dan dapat menyambung hidup hanya dari dana sosial. Dia sering kali tidur malam dalam keadaan lapar. Dia tetap melanjutkan cerita Harry. Sebagai ibu muda dia sangat kesulitan untuk menulis, maka dia akan menidurkan Jessica di keretanya, ketika bayinya tertidur, dia buru-buru menulis di tempat favoritnya, Cafe kumuh bernama Cafe Nicholson. Meskipun tempat itu bukan tempat menemukan inspirasi yang menakjubkan. Periode itu, sekitar 6 bulan bukanlah dunia yang sempurna bagi Jo. Jo berada pada titik terendah hidupnya.
Tahun 1994, cerita Harry telah selesai sempurna. Yang dia perlukan adalah mencari agen agar bisa membuat karyanya diterima oleh penerbit buku. Dia memperbanyak naskahnya, karena biaya fotocopy bukunya yang sampai 80.000 kata sangat mahal baginya, akhirnya dia menuliskan ulang dengan pensil-pensil bekas yang dapat ia temukan di jalanan. Jo akhirnya memperoleh bantuan dari Dewan Seni Skotlandia, sebuah institusi yang menyadari bahwa fiksi anak sama pentingnya dengan fiksi dewasa. Jo mengajukan permohonan, dia memperoleh bantuan sebesar 8000 Pound dan itu membuatnya beruntung. Depresinya  tampaknya telah pergi walaupun cerita Harry belum diterbitkan.
Akhirnya dia menemukan seorang agen bernama Christopher Little. Pada tahun 1995, Jo mengirimkan naskah bab pertama kepadanya. Suatu hari, sepucuk surat datang dari Little bahwa tulisannya akan segera di terbitkan dan akan segera di carikan penerbit. Setelah bertemu Little langsung, Jo mengetahui bahwa Little juga terkesan dengan cerita Harry.
Namun sikap positif Little belum merupakan jaminan apakah naskah itu akan di terbitkan. Jo hanya bisa membeli mesin ketik tua untuk memperbanyak naskahnya. Naskah-naskah itu di tolak oleh 3 Penerbit. Little tetap meyakinkan bahwa penerbit yang menolak Harry itu terlalu bodoh untuk memahaminya. Penerbit mungkin beranggapan bahwa cerita Harry terlalu bertele-tele dan membosankan.
Akhirnya pada Juni 1996, Barry Cunningham, kepala editorial penerbit buku anak Bloomsbury membeli hak penerbitan naskah Harry. Hati Jo berbunga-bunga ketika buku Harry Potter yang pertama akan di terbitkan pada Juni 1997. Sebelum novelnya diterbitkan, pihak Bloomsbury menyarankan Jo agar menambah partikel namanya, dan di usahakan terdengar seperti nama laki-laki, karena pembaca laki-laki tidak akan menyukai karya seorang wanita. Jo pun setuju dan menambahnya dengan nama ‘Kathleen’, nama yang di sukai neneknya. Dan akhirnya terciptalah nama Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling. Akhirnya Harry Potter and The Philosopher’s Stone, Jo sukses. Banyak orang menyukai cerita Harry. Keinginannya agar bukunya terpajang di toko-toko buku telah tercapai.
Suatu malam Little berulang-ulang kali menelpon bahwa terjadi pelelangan di New York yang di hadiri Penerbit-penerbit ternama untuk membeli hak penerbitan novel Harry Potter. Pelelangan tersebut di menangkan oleh Penerbit Scholastic yang membelinya dengan 1.000.000 Dollar. Malam itu Jo tidak bisa tidur, dia takut sekaligus bahagia mendengar semua itu. Maka di Flat kumuh yang masih di tinggalinya itu ia memeluk Jessica. Jo telah sukses dan segera saja ia menjadi orang kaya. Sekuel-sekuel akan segera menyusul di tahun-tahun berikutnya. Novel-novel Harry Potter banyak meraih prestasi di berbagai event-event bergengsi. Penulis-penulis ternama banyak yang memuji karya-karya Jo, bahwa Jo sangat piawai dalam merangkai sebuah plot, tokoh-tokohnya serasa hidup dan biasanya ketika membuka dan membaca novelnya akan sulit menutupnya hingga ceritanya selesai terbaca.
Jo tetap menjadi orang yang rendah hati, walaupun tentang kepribadiannya banyak di plesetkan oleh para wartawan, Jo tetap tegar. Dia tahu bahwa dia harus menulis dan tetap harus menulis.Kekayaan Jo semakin berlimpah ketika pada tahun 2000, Warner Bross membeli hak agar Novel Harry Potter di layar lebarkan. Pada tanggal 26 Desember 2001, Jo menikah dengan Dr. Neil Murray dan bahagia bersama keluarga kecilnya.

“Sepanjang tahun 1995-1998, catatan-catatan kisah Harry Potter di atas kertas tisu murahan, mengalami transfigurasi menjadi novel best-seller di seluruh dunia. Nasib Joanne Kathleen Rowling juga mengalami perubahan dahsyat. Perempuan yang menjadi orangtua tunggal bagi Jessica itu tidak lagi berkubang di lumpur kemiskinan. Ia menjadi idola di seluruh dunia bersama Harry Potter ciptaannya.”
“Aku menulis untuk diri sendiri. Aku rasa tak seorangpun akan menikmati buku ini lebih dari yang kurasakan saat membacanya.”__ J.K. Rowling.

                                        

“HARRY POTTER AND THE PRISONER OF AZKABAN”



 Harry potter adalah anak yang paling istimewa dalam segala hal. Misalnya saja, ia paling benci liburan musim panas dibanding waktu-waktu lainnya. Tinggal di Privet Drive Nomor 4 merupakan kejengkelan luar biasa bagi Harry. Hari ini adalan hari ulang tahunnya yang ke 13, harry merasa beruntung ketika menyadari bahwa dirinya masih bisa hidup setelah berhadapan dua kali dengan Lord Voldemort di tahun pertama dan tahun keduanya di Hogwarts. Dia menatap langit berbintang di jendela kamarnya dan menjumpai tiga  sosok burung hantu yang salah satunya adalah miliknya yaitu, Hedwig. Dua lainnya membawa hadiah ulang tahunnya dari kedua sahabatnya, Ron Weasley dan Hermione Granger.
Keesokan harinya, Harry turun sarapan dan mendapati bibi Petunia, paman Vernon dan anaknya Dudley Dursley sedang duduk mengelilingi meja dapur menonton Televisi barunya dengan sangat antusias. Katanya ada tawanan yang kabur, dan Harry berusaha untuk tidak peduli. Ketiga dursley adalah keluarga Harry yang sebagian besar penyihir menyebutnya “Muggle” yaitu seorang non-sihir, yang tidak memiliki setetes darah penyihirpun di pembuluh nadinya. Mereka tidak mau tahu tentang apa itu sihir, sihir menurut mereka berarti sinting dan Harry sudah sangat terbiasa dengan hal itu sehingga dia tidak peduli. Kebetulan juga hari ini bibi Marge Dursley akan berkunjung dan kedengarannya akan menginap selama seminggu di rumah ini. Harry teringat betapa tidak adilnya perlakuan bibi Marge kepada dirinya dibanding dengan Dudley.
Kemudian terdengar derak kerikil di luar ketika mobil paman Vernon masuk kembali ke halaman. Bibi Marge berdiri di beranda. segera saja, segala cacian dan ejekan di arahkan ke Harry tentang ayah dan ibunya yaitu, James Potter dan Lily Potter. Tetapi di lain waktu, bibi Marge berhenti bicara ketika dirinya menggelembung hingga melayang di depan halaman. Harry tidak menyadari bahwa baru saja Ia melakukan sihir secara tak sengaja kepada bibi Marge.
Harry pergi dari rumah keluarga Dursley dan berhenti di jalanan yang sepi, ada anjing hitam dengan mata mencolok di semak-semak gelap seberang jalan sana. Segera saja, tanpa terduga hadir sebuah bus sihir, bus bagi penyihir yang tersesat namanya Bus Ksatria. Harry berhenti di sebuah tempat minum kecil, Leaky Cauldron. Dan di belakang tempat minum itulah jalan masuk ajaib ke Diagon Alley, tempat membeli peralatan sihir. Harry bertemu keluarga Weasley dan Hermione di Leaky Cauldron, dan Ron yang ingin sekali memiliki burung hantu harus ditahan karena ia telah memiliki Tikus Kebun bernama Scabbers, Tikus warisan dan turun-temurun dari kakak-kakaknya.
Esok harinya adalah hari keberangkatan Harry dan temannya ke sekolah sihirnya, Hogwarts. Setelah sampai di Stasiun King’s Cross, mereka harus menembus dinding di-antara Peron 9 dan 10. Berikutnya mereka sudah menembus dinding kokoh dan tiba di-peron 9 ¾ dan mendongak melihat Hogwarts Express, kereta api merah tua. Setelah di-dalam kereta, Harry dan temannya bertemu dengan Prof. Lupin, guru baru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Malamnya di kereta, Harry di datangi oleh Dementor. Dementor adalah Makhluk sihir, makhluk berkerudung yang tidak memiliki wajah, tangannya yang kurus kering dan hawa menjadi sangat dingin ketika ia datang, ia menyedot kebahagiaan di-sekitarnya melalui mulutnya yang seperti corong. Kecupan Dementor akan membuat seseorang nyaris mati, karena hanya hatinyalah yang hidup sementara tubuhnya mati.
Beberapa saat kemudian, Harry dan temannya tiba di Hogwarts. Sekolah sihir ini memiliki empat asrama, Gryffindor, Slytherin, Ravenclaw dan Hufflepuff. Kepala sekolah Albus Dumbledore mengatakan, tahun ini Hogwarts dijaga ketat oleh Dementor di setiap sudut koridor karena, ada salah satu tawanan penjara Azkaban yang berhasil kabur, Sirius Black. Penjara Azkaban di jaga ketat oleh banyak Dementor. Kabarnya, Sirius Black adalah pembunuh masal yang membunuh 12 Muggle (orang non-sihir) dan seorang penyihir bernama Peter Pettigrew. Kemudian Harry bergegas ke ruang rekreasi Gryffindor melewati Lukisan si Nyonya Gemuk untuk istirahat.
Hari pertama di Hogwarts, Harry mengikuti pelajaran Ramalan yang membosankan bersama Prof. Trelawney dan dilanjutkan pelajaran Pemeliharaan Satwa Gaib dengan Hagrid. Hagrid adalah pengawas binatang liar di Hutan Terlarang yang tahun ini baru diangkat sebagai guru oleh Prof. Dumbledore dan kebetulan Hagrid adalah sahabat dekat Harry, Ron dan Hermione. Hagrid menunjukkan kepada siswanya hewan Hippogrif bernama Buckbeak, uniknya, tubuh bagian belakang, kaki belakang, dan ekornya adalah tubuh, kaki dan ekor kuda. Tetapi bagian depannya memiliki sayap, kepala dan cakar seperti elang raksasa dengan paruh tajam dan kejam berwarna baja dan mata berwana jingga cerah. Cakar kaki depannya sepanjang lima belas senti dan tampak mematikan. Ada syarat yang harus di perhatikan ketika berhadapan dengan hewan ini yaitu dengan menundukkan kepala dengan sopan dan jangan menatap matanya. Jangan sekali-kali mengangkat kepala sebelum hewan ini juga membalas menunduk dan mengangkat kepalanya. Harry berhasil, bahkan juga berhasil menaikinya dan terbang bersamanya. Pelajaran berakhir ketika Draco Malfoy, musuh Harry di asrama Slytherin cedera karena bersifat angkuh di depan Hippogrif.
Hari-hari selanjutnya, Harry melewatkan waktu pelajarannya dengan sangat antusias dengan pelajaran Ramuan bersama Prof. Snape, Transfigurasi bersama Prof. McGonagall dan terutama pelajaran yang di tunggu-tunggu Harry yaitu Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam bersama Prof. Lupin, guru baru Hogwarts. Prof. Lupin memberi mereka tentang ‘Boggart’ dalam lemari pakaian. Boggart adalah Pengubah-Bentuk, ketika Boggart di keluarkan dari lemari dan di hadapkan kepada seseorang, ia bisa berubah menjadi bentuk apa saja yang ia pikir menakutkan bagi orang tersebut. Dalam waktu singkat, Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam menjadi pelajaran favorit semua anak. Hanya Draco Malfoy dan geng Slytherin-nya yang bicara buruk tentang Prof. Lupin.
Suatu malam, si Nyonya Gemuk menghilang dari lukisannya di pintu masuk asrama Gryffindor, sehingga siswa tidak bisa kembali masuk karena, siswa harus mengucapkan kata sandi kepada lukisan tersebut. Di duga ia kabur karena melihat Sirius Black berkeliaran di-Hogwarts. Ketakutan para siswa pun bertambah, banyak desas-desus aneh atas menghilangnya si Nonya Gemuk. Sebagai gantinya, lukisan tersebut di gantikan oleh Sir Cadogan, Ksatria yang agresif. Ketika keesokan harinya harry dan tim Gryffindor bermain bertanding Quidditch lawan Hufflepuff dalam ajang piala asrama, Harry tersentak oleh bayangan sosok anjing besar hitam, mendengar jeritan ibunya dan melihat beberapa ratus Dementor di angkasa dalam derasnya hujan, Harry akhirnya terjatuh dari sapunya. Sapu Harry juga hancur dan Harry di rawat selama seminggu di rumah sakit Hogwarts. Dan Gryffindor tentunya kalah melawan Hufflepuff yang selama ini mereka anggap enteng.
Harry kembali pada kebisingan dan hiruk-pikuk sekolah pada hari Senin-nya. Di akhir pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, Prof. Lupin mengajari Harry mantra Patronus untuk mengusir Dementor, sungguh tidak mudah bagi Harry karena mantra ini sangat sulit dan standar bagi siswa kelas Tujuh, Sedangkan ia masih kelas Tiga. Syarat utama dalam mengucapkan mantra ini harus memusatkan pikirannya terhadap kebahagiaan paling puncak selama hidupnya dan Harry akhirnya berhasil. Dua minggu sebelum Semester Satu berakhir pada bulan Desember, Harry mendapat hadiah Natal dari Fred dan George Weasley berupa Peta Perampok. Peta Perampok menampakkan seluruh penduduk, jalan dan lorong-lorong rahasia di Hogwarts dan Harry sangat membutuhkan itu.
Desas-desus tentang Tawanan Azkaban yang berhasil kabur, Sirius Black masih hangat dibicarakan oleh para siswa termasuk Harry, Ron dan Hermione. Pada malam ketika Harry terjatuh dari sapu pada pertandingan melawan Hufflepuff, ia mendengar jeritan ibunya yang telah mati dibunuh oleh Lord Voldemort dan ia juga melihat sosok anjing hitam besar dan beratus Dementor. Harry tidak menyadari mengapa ia memutuskan bahwa hal ini ada hubungannya dengan Sirius Black. Dia menduga Sirius Black-lah yang menjadi pembocor rahasia dan keberadaan keluarganya sehingga Lord Voldemort mendengar dan membunuh orangtuanya pada malam ia berumur satu tahun. Ketika perbincangan ini selesai, Harry, Ron dan Hermione pergi mengunjungi Hagrid di pondoknya, Hagrid terisak mendapatkan surat dari kementerian bahwa Buckbeak si Hippogrif harus di hukum mati karena, telah melukai Malfoy. Tentu ini tidak akan menjadi masalah sedemikian besar jika Malfoy tidak melebih-lebihkan lukanya dan Lucius Malfoy yaitu ayah Malfoy sendiri yang melebih-lebihkan masalah ini kepada kementerian.
Pagi hari Natal-nya, Harry mendapatkan hadiah Sapu terbang Firebolt yang Harry sendiri tak tahu siapa yang mengirimnya. Firebolt adalah sapu tercanggih abad ini dan Harry pun kelewat bahagia. Mau tak mau, kebahagiaan Harry atas sapu barunya harus ditahan dulu karena, Hermione melaporkan masalah ini kepada Prof. McGonagall, dia adalah guru Transfigurasi dan juga kepala Asrama Gryffindor. Harry dan Ron sangat jengkel terhadap Hermione yang khawatir sapu itu di pasangi mantra-mantra jahat. Akhirnya sapu itu di sita oleh Prof. McGonagall selama beberapa hari. Prof. McGonagall menduga mungkin Sirius Black yang mengirimnya karena dia katanya mengejar Harry.
Pertandingan Gryffindor melawan Ravenclaw pada bulan Februari sudah semakin dekat dan Firebolt Harry belum kembali. Suatu malam Harry berpapasan dengan Prof. McGonagall dan Ia mengungkapkan kepada Harry bahwa tidak ada yang aneh dengan sapu Harry. Prof. McGonagall akhirnya menyerahkan sapu Harry. Pada malam pertandingan melawan Ravenclaw, akhirnya Gryffindor pun menang dan masuk ke babak final.
Suatu malam ketika semua siswa sedang tidur, Sirius Black berhasil masuk kastil dan masuk ke ruang rekreasi Gryffindor. Ron lah yang menjadi saksi peristiwa ini, dia mengaku bahwa Sirius Black membawa pisau. Tak seorang pun anak di Menara Gryffindor tidur malam itu. Mereka tahu bahwa kastil digeledah lagi dan semua anak asrama berkumpul tinggal di ruang rekreasi, menunggu berita apakah Black berhasil ditangkap. Prof. McGonagall muncul kembali Subuh untuk memberi tahu mereka bahwa Sirius Black sekali lagi berhasil kabur. Hogwarts pun di perketat keesokan harinya.
Lukisan si Nyonya Gemuk telah kembali. Ron kehilangan Scabbers, dia mengira Crookshanks, kucing Hermione-lah yang memangsanya. Hermione yang selama ini tidak bisa di ganggu dan Harry menyadari bahwa Hermione mengambil banyak sekali pelajaran tambahan. Harry tidak tahu bagaimana Hermione bisa berada pada kelas berbeda pada jam yang sama pelajaran tambahannya. Dan sebentar lagi Buckbeak si Hippogriff akan di hukum mati oleh algojo utusan kementerian. Harry yang tidak mendapatkan ijin dari keluarga Muggle-nya mengunjungi desa Hogsmeade, nekat mengunjunginya dengan mengenakan Jubah Gaib yang membuat dirinya tak kelihatan dan Peta Perampok ditangannya. Sementara teman kelas Tiga-nya yang mendapakan ijin sangat antusias berkunjung. Harry yang tak kelihatan tubuhnya ditemani oleh Ron berhenti di depan pagar sebuah kastil kosong. Orang-orang menyebutnya Shrieking Shack, tempat paling berhantu di Inggris. Kastil itu letaknya agak jauh dari rumah-rumah yang lain di desa Hogsmeade, dan bahkan di siang bolong tampak agak mengerikan dengan jendelanya yang di tutup papan dan kebunnya yang lembap di penuhi tumbuhan liar.
Harry ketahuan mengunjungi desa Hogsmeade karena Malfoy yang sekilas melihat Harry di Hogsmeade melaporkan ke Prof. Snape, guru Ramuan. Peta perampok Harry disita olehnya. Dan ekspresi ganjil muncul di wajah Lupin ketika Prof. Snape melaporkan tentang Peta Perampok itu kepada dirinya. Pada final Quidditch, Gryffindor memenangkan pertandingan melawan Slytherin dan menjadi pemenang piala asrama. Dan tentunya pertandingan berlangsung sangat seru.
Suatu hari, ketika semua siswa keluar kelas kecuali Harry di akhir pelajaran ramalan, ia menyaksikan kejadian aneh ketika Prof. Trelawney meracau seperti orang kerasukan, katanya Pangeran Kegelapan (Lord Voldemort) akan berjaya kembali dan abdinya akan bergabung lagi dengannya. Sore harinya, Harry, Ron dan Hermione mengunjungi Hagrid karena, sore itu akan berlangsung eksekusi hukum mati Buckbeak. Kondisi Hagrid sangat tidak berdaya. Dia tidak menangis, dia tampak seperti orang yang tak tahu dimana dirinya berada. Ketidakberdayaan ini lebih mengenaskan daripada air mata. Ron menemukan Scabbers di teko susu Hagrid. Dan segera saja datang di kejauhan anggota kementerian dan algojonya yang siap menghukum mati Buckbeak di kebun samping pondok Hagrid. Mereka bertiga bersembunyi mengitari belakang pondok Hagrid dan berjalan menuju kastil karena mereka tidak tega melihat Buckbeak. Tikus Ron yang sepanjang perjalanan mencicit gila, menggeliat didalam sakunya berusaha menggigit tangan Ron. Siutan ayunan dan hantaman kapak terdengar di kejauhan. Buckbeak telah mati.
Berikutnya, mereka melihat anjing besar hitam dari kegelapan. Ron di seret anjing itu dan dibawa masuk kedalam lubang di antara akar-akar pohon Dedalu Perkasa. Harry dan Hermione berhasil mengejarnya, lorong itu sempit dan Harry teringat bahwa jalan ini juga ada di Peta Perampok, lorong ini menuju ke desa Hogsmeade. Mereka berdua sampai di ruangan. Ruangan yang sangat berantakan dan berdebu. Kertas dindingnya mengelupas, lantainya penuh bercak noda, semua perabotnya hancur seakan ada yang memukulinya, semua jendelanya ditutup papan, mereka di dalam Shrieking Shack, kastil hantu yang di takuti semua orang. Di ujung sana tergeletak Ron. Kakinya patah dan mencuat dalam posisi aneh. Di ujung lain berdiri Sirius Black, ternyata Black Animagus, Animagus adalah orang yang dapat berubah menjadi hewan. Black, Animagus anjing hitam itu. Segera saja, Harry menyerang Black dengan tangan kosong tanpa tongkat sihirnya. Black tidak melawan, dia diam saja. Sedangkan Ron yang kesakitan dan Hermione di belakangnya.
Tiba-tiba saja datang Prof. Lupin. Harry mengira dia akan menangkap Black, tapi dugaannya salah. Lupin memeluk Black seperti kakak-beradik yang sudah lama berpisah. Harry geram sekaligus tak percaya dengan semua ini, Prof. Lupin yang selama ini mereka percaya ternyata berteman dengan seorang pembunuh. Kemudian Lupin menjelaskan semuanya, bahwa dirinya adalah Manusia Serigala (bukan Animagus). Sewaktu masih sekolah di Hogwarts, setiap sebulan sekali pada Bulan Purnama ia bertransformasi menjadi manusia Serigala dan Shrieking Shack-lah tempat ia brsembunyi. Lolongannya yang membahana dan mengerikan-lah yang membuat penduduk menganggap kastil ini berhantu. Lupin di temani Tiga sahabatnya, James Potter (animagus Rusa) ayah Harry sendiri, Peter Pettigrew (animagus Tikus) dan Sirius Black (animagus Anjing). Tiga sahabatnya menemani Lupin yang bersembunyi di tempat ini. Lupin juga menjelaskan bahwa Peta Perampok adalah milik dia dan sahabatnya.
Pernyataan ini semakin tak masuk akal ketika Lupin menegaskan bahwa Tikus Ron adalah Peter Pettigrew. Dia animagus Tikus. Peter lah yang berkhianat, bahwa dia yang membocorkan  rahasia dan keberadaan orangtua Harry kepada Pangeran Kegelapan. Pada malam Sirius Black dikira membunuh 13 orang termasuk Peter sendiri, sebenarnya Peter-lah yang membunuh 12 Muggle itu dan dia langsung bertransformasi menjadi Tikus. Sebelum sempat Lupin menyelesaikan ceritanya, Prof. Snape datang dan memberontak mengancam Lupin dan Black. Harry dan Hermione melucuti tongkat Snape dan dia pun terpental kebelakang dan pingsan. Lupin merampas dari sakunya dan segera saja dia berubah menjadi Peter Pettigrew yang sesungguhnya. Dia masih hidup.
Mereka semua membawa Peter ke luar melewati lorong kecil yang dilewati Harry dan Hermione sebelumnya. Sepanjang perjalanan, Sirius memberitahu Harry bahwa ia adalah ayah baptis Harry.
Mereka semua tiba di depan lubang Dedalu Perkasa disambut bulan purnama yang terang di malam hari. Lupin berubah menjadi Manusia Serigala dan Peter berhasil kabur dan bertransformasi lagi menjadi Tikus. Sirius bertransformasi menjadi anjing dan mengejar si Manusia Serigala. Harry meninggalkan Ron, Hermione dan Prof. Snape dan mengejar Sirius sampai ditepi danau di Hutan Terlarang. Sirius kembali menjadi manusia, dia terbaring tak berdaya di tanah. Ada beratus-ratus Dementor di atas sana yang akan menangkap sirius. Harry berusaha mengusir Dementor itu tapi dia tidak mampu, dementor itu terlalu banyak. Dia akan menerima Kecupan Dementor. Samar-samar Ia melihat ada orang di seberang danau sana meluncurkan Mantra Patronus. Dia dan Sirius selamat namun pingsan.
Harry tersadar dirumah sakit dua jam kemudian. Ron juga terbaring disana. Dia segera menjelaskan semuanya kepada orang-orang di ruangan itu bahwa Sirius tidak bersalah dan tampaknya tidak ada yang percaya kecuali Dumbledore. Dumbeldore memberitahu Harry bahwa sebentar lagi Sirius akan menerima kecupan Dementor di Menara Barat Hogwarts tepatnya di lantai Tigabelas. Kelihatannya Harry sudah putus asa. Berikutnya, Dumbledore menyarankan kepada Hermione agar memutar waktu dengan Pembalik-Waktu sebanyak Tiga kali karena kalau beruntung mereka berdua akan menyelamatkan 2 nyawa malam ini. Dumbledore pun keluar dari ruangan. Harry akhirnya tahu rahasia Hermione, bahwa Pembalik-Waktu lah yang membantunya mengikutinya banyak pelajaran pada jam yang sama. Hermione menjelaskan bahwa Pembalik-Waktu ia dapatkan dari Prof. McGonagall, dan ini adalah salah satu sihir paling penting. Ketika waktu di undur, penggunanya tidak boleh kelihatan orang. Banyak orang yang mati sia-sia karena bermain-main dengan waktu dan Prof McGonagall harus menulis banyak surat ke kementerian agar Hermione boleh memilik Pembalik-Waktu, dia harus mengatakan Hermione adalah murid teladan.
Segera saja Hermione mengeluarkan rantai emas yang panjang dari lehernya, ada jam pasir mungil berkilauan tergantung di rantai itu. Hermione mengalungkan rantai itu ke leher Harry juga dan memutar jam pasir itu Tiga kali. Kegelapan menyusut, Harry merasa dia sedang terbang mundur cepat sekali. Kemudian, Sekarang ini, dia sedang berdiri disisian Hermione di Aula depan. Mereka tidak boleh kelihatan. Mereka berdua bersembunyi mendengar 3 langkah kaki yang ternyata diri mereka bertiga yang akan mengunjungi Hagrid tepat 3 jam yang lalu, Buckbeak masih hidup. Harry dan Hermione pun secara sembunyi-sembunyi menyelamatkan Buckbeak agar tidak kelihatan oleh Hagrid, algojo kementerian dan diri mereka bertiga sendiri. Mereka berhasil menyelamatkan Buckbeak. Berikutnya, Harry dan Hermione melihat mereka 3 jam lalu di ujung sana, masuk ke lubang pohon Dedalu Perkasa karena Ron diseret oleh anjing besar hitam. Harry dan Hermione harus menunggu di tepi Hutan Terlarang. Kemudian Manusia Serigala keluar dan Sirius mengejarnya. Sebentar lagi Dementor datang. Kemudian Harry mendengar dengkingan di kejauhan, itu berarti Dementor sedang mengepung dirinya dan Sirius.
Dia harus tahu, siapakah orang yang meluncurkan Mantra Patronus di ujung danau hingga dia dan Sirius selamat. Ternyata dia sendirilah orang yang meluncurkan Mantra Patronus di ujung danau itu. Dia lah yang mengusir Dementor-dementor itu. Sebentar lagi Sirius akan menerima Kecupan Dementor. Mereka berdua harus cepat. Harry dan Hermione menaiki Buckbeak dan terbang ke Menara Barat lantai Tigabelas untuk menyelamatkan Sirius. Sirius selamat dan berhasil kabur membawa dan menaiki Buckbeak. Mereka berhasil, mereka harus kembali ke rumah sakit sekarang ini dengan cepat.
Mereka berdua sampai. Pintu terbuka. Punggung Dumbledore tampak. Mereka berhasil dan Dumledore menyuruh mereka berdua masuk. Dumbledore tersenyum kepada mereka. Mereka berhasil menyelamatkan 2 nyawa. Keesokan harinya, nilai semester telah keluar, mereka bertiga lulus semua pelajaran. Harry dan Hermione memberitahu kepada Ron kejadian luar biasa malam sebelumnya. Prof. Lupin mengundurkan diri karena Prof. Snape membeberkan kepada siswa bahwa dirinya adalah Manusia Serigala. Dan Hermione telah mengembalikan Pembalik-Waktu kepada Prof. McGonagall.
Hogwarts Express segera tiba, mereka meninggalkan Hogwarts bersama Kereta Api merah tua. Di perjalanan pulang, Harry mendapatkan surat dari Sirius bahwa dia sedang dalam persembunyian, dan bahwa Sirius lah yang mengirimi Harry Firebolt. Dia akhirnya juga mendapatkan ijin dari walinya yaitu Sirius untuk berkunjung ke Desa Hogsmeade. Dan akan berlangsung Piala Dunia Quidditch musim panas ini. Mereka sampai dan kembali menembus Peron 9 ¾  melihat Stasiun King’s Cross. Mereka menjumpai keluarga masing-masing termasuk Harry. Paman Vernon sedang menunggu di ujung sana dengan jengkel. Sepanjang perjalanan pulang, dia menceritakan ke Paman Vernon bahwa dia punya Wali seorang Narapidana, pembunuh dan sedang dalam pelarian. Harry nyengir lebar melihat kengerian di wajah Paman Vernon, musim panas akan tampak lebih menyenangkan daripada tahun-tahun sebelumnya.
 

Blogger news

Blogroll

About